OPT KEDELAI
PENERAPAN PHT KEDELAI
FASE TANAM
OPT yang mungkin muncul : Busuk akar, antraknose, virus. Pengendalian Tanam serempak (Beda umur tidak lebih 10 hari, tujuanmenciptakan populasi OPT serendahnya pada awal pertumbuhan) dan pemberian mulsa jerami (mencegah lalat kacang)
FASE TANAMAN MUDA (Tumbuh - 11 hst)
OPT yg mungkin muncul : lalat kacang, kumbang daun, Kutu-kutuan, Penggerek batang, kumbang kuning, ulat tanah, Penyakit tular tanah. PENGENDALIAN :Perbaikan drainase (mencegah penyakit tular tanah), Eradikasi (Tanaman terifeksi penyakit/virus, lalat kacang, antraknose), Mekanik (Pengumpulan kumbang kedelai), Penggunaan insektisida (Kumbang kedelai mencapai ambang)
FASE VEGETATIF (12 - 30 Hst)
Fase banyak ditemukan OPT baik hama maupun penyakit al : ulat grayak, ulat jengkal, kumbang daun kedelai, ulat buah, penggulung daun. Penyakit karat, layu, virus. PENGENDALIAN : Eradikasi (tanaman layu/mati terinfeksi penyakit, terinveksi virus), Cara Mekanik (Mengumpulkan kelompok telur/instar ulat, grayak, ulat jengkal, kumbang kedelai), Pemanfaatan agens hayati : SL-NPV Metarhizium sp. (menggerus 25 ulat mati instar 4-6 campur 500 lt air, semprotkan),. Penggunaan insektisida (Bila OPT mencapai ambang)
BERBUNGA DAN PEMBENTUKAN POLONG (31-50 Hst)
Hama utama yang menyerang : kumbang daun, ulat grayak, ulat jengkal, penggerek polong, pengisap polong. PENGENDALIAN Cara mekanik (mengumpulkan dan mematikan kelompok telur/hama) Pemanfaatan agens hayati : SL-NPV, Metarhizium sp, Penggunaan insektisida (Bila mencapai ambang)
FASE PERTUMBUHAN POLONG DAN BIJI (51-70 Hst)
OPT utama : Ulat grayak, penggulung daun, karat daun. Pada polong ulat buah, pengisap polong, penggerek polong, antraknose PENGENDALIAN Cara mekanik, Pemanfaatan agens Hayati : SL-NPV, Metarhizium sp, Penggunaan insektisida (Bila mencapai ambang)
PERIODE PEMASAKAN POLONG
OPT : perusak polong (ulat buah, pengisap polong, penggerek polong). Perusak daun (ulat grayak, penggulung daun, karat daun). Serangan OPT pada daun tidak mempengaruhi produksi, namun bisa menjadi sumber serangan musim berikutnya. PENGENDALIAN Pemanfaatan agens hayati SL-NPV, Metarhizium sp, Penggunaan insektisida (bila mencapai ambang pengendalian)
OPT UTAMA KEDELAI
Pemahaman jenis OPT penting dilakukan, kesalahan dalam mengenal bisa menyebabkan pengendalian tidak efektif
OPT kedelai utama yang sering ditemukan di DIY :
HAMA
1. Lalat bibit kacang, Ophiomya phaseoli
2. Penggulung daun, Lamprosema indicata
3. Kumbang daun kedelai, Phaedonia inclusa
4. Ulat grayak, Spodoptera litura
5. Ulat jengkal, Chrysodeixis chalcites
6. Penggerek polong, Etiella zinckenella
7. Kepik Hijau, Nezara viridula
8. Kepik polong, Riptortus linearis
PENYAKIT
1. Antraknose, Colletotrichum dematium
2. Karat, Phakopsora pachyrhizi
3. Busuk Rhizoctonia solani
4. Virus (SMV, SSV)
1. LALAT BIBIT KACANG (Ophiomya phaseoli)
Ukuran kecil, warna hitam mengkilat
Menyerang tanaman muda < 14 hst
Gejala serangan terlihat bercak pada keping biji (daun pertama), selanjutnya gerekan pada daun ke batang menuju pangkal akar. Tanaman layu dan mati
PENGENDALIAN :
Tanam serempak dalam hamparan luas
Rotasi tanaman bukan inang
Tanam varietas tahan Galunggung, Kerici, Tidar
Pemberian mulsa jerami rapat
Gunakan insektisida anjuran jika mencapai ambang pengendalian
- 2 ekor imagi/30 rumpun pada umur 6 hst
- Intensitas serangan > 2,5 % pada umur 7-8 hst
Insektisida yang dianjurkan al : Decis 2,5 EC, Lannate 25 WP, Dursban 20 EC, lebaycid 500 EC
2. PENGGULUNG DAUN (Lamprosema indicate)
Ulat kecil transparan kekuningan
Merusak dalam gulungan daun yang direkatkan satu sama lain
Umum merusak pada umur 3 - 4 mst
Serangan berat seluruh daun digulung, dari jauh kelihatan putih
PENGENDALIAN
Tanam serempak hamparan luas
Rotasi tanaman bukan inang
Pemantauan secara rutin
Gunakan insektisida anjuran jika mencapai ambang pengendalian:
- 30 ulat/10 rumpun atau intensitas serangan > 2,5 % pada tanaman 11-30 hst
- 30 ulat/10 rumpun atai intensitas serangan > 12,5 % pada tanaman 30-70 hst
Insektisida yang dinajurkan al. Bassa 50 EC, Buldok 25 EC, Larvin 75 WP, Matador 25 EC, Spontan 400 SL, Fastac 15 EC
3. KUMBANG DAUN (Phaedonia inclusa)
Biasa disebut wereng kedelai
Dewasa aktif pada pagi dan sore hari
Berpupa dalam tanah
Merusak tanaman muda sampai panen, pada pucuk daun, bunga dan polong
PENGENDALIAN :
Tanam serempak hamparan luas
Mengumpulkan dan memusnahkan larva dan imago pada pagi hari
Penggunaan insektisida anjuran, dengan ambang pengendalian (1 ekor/10 tanaman, Intensitas serangan daun atau polong > 2,5 % dan ditemukan populasi)
Insektisida anjuran al. Decis 2,5 EC, Hopcin, 50 EC, Larvin 75 WP, Sumithion 50 EC, Elsan, 60 EC
4. ULAT GRAYAK (Spodoptera litura)
Ulat muda kehijaun, yang dewasa kecoklatan
Aktif malam hari, siang hari bersembunyi
Berpupa di dalam tanah
Menyerang daun dan polong muda
PENGENDALIAN :
Tanam serempak dalam hamparan luas
Pengumpulan dan pemusnahan kelompok telur dan ulat instar muda
Aplikasi agens hayati NPV
Gunakan insektisida anjuran jika mencapai ambang pengendalian:
- 10 larva instar 3/10 rpn atau 25 % kerusakan daun pada 11-30 hst
- 15 larva instar 3/10 rpn atau 12,5 % kerusakan daun pada 31-50 hst
- 25 larva instar 3/10 rpn atau 12,5 % kerusakan daun pada 51-60 hst
Insektisida yang dianjurkan al : Actara 25 WG, Curacron 500 EC, Lannate 25 WP, Matador 25 CS
5. ULAT JENGKAL
Hama polifag, menyerang tanaman kacang- kacangan
Ulat hijau, kepala kecil, mempunyai 3 kaki.
Bergerak seperti jari tangan menjengkal.
Menyerang daun, berlobang. Serangan berat daun gundul
PENGENDALIAN :
Tanam serempak dalam hamparan luas
Pengumpulan dan pemusnahan larva
Aplikasi agens hayati NPV
Penggunaan insektisida anjuran bila mencapai ambang pengendalian
- 30 larva instar 3/10 rpn pada 31-50 hst
- 50 larva instar 3/10 rpn pada 51-70 hst
- 25 % keruakan daun pada umur 11-30 hst
- 12,5 5 kerusakan daun pada umur 31-60 hst
Insektisida anjuran al : Curacron 500 EC, Dursban 25 EC, Lannate 25 WP
6. KEPIK HIJAU
Mudah dikenali, warna hijau
Menyerang banyak tanaman
Merusak polong dan biji dengan menusuk kulit polong dan biji, kemudian mengisap cairan polong
Kerusakan polong tergantung oleh umur biji atau polong yang diserang
PENGENDALIAN :
Tanam serempak dalam hamparan luas
Rotasi tanaman bukan inang
Dengan insektisida anjuran bila telah mencapai ambang pengendalian :
- 2 ekor imago/10 rumpun pada 31-50 hst
- 2,5 % polong terserang pada 51- 60 hst
Insektisida anjuran al : Atabron 50 EC, Dursban 20 EC, Larvin 75 WP, Matador 25 EC, Fastac 15 EC
7. ULAT PEMAKAN POLONG
Mempunyai banyak inang
Kerusakan pada daun sulit dibedakan dengan perusak daun lainnya
Kerusakan pada polong berupa lubang pada kulit polong
PENGENDALIAN
Tanam serempak hamparan luas
Pergiliran tanaman
Pengumpulan dan pemusnahan larva instar 4 - 6 hst
Pelepasan parasitoid Trichogramma sp.
Penggunaan insektisida anjuran, bila mencapai AP
- 50 ekor larva instar 1/10 tan pada 11-30 hst
- 15 ekor larva instar 2/10 tan, 10 ekor larva instar3/10 tan pada 31-70 hst
- Intensitas serangan polong > 2,5 %
Insektisida anjuran al : Fenval 200 EC, Poksindo 200 EC, Matador 25 CS
8. KEPIK POLONG
Menyerang banyak tanaman inang
Warna coklat dengan garis kuning sisi tubuh
Serangan pada polong muda jadi kempis tidak berisi, pada polong tua biji jadi keriput dan bercak hitam
PENGENDALIAN
Tanam serempak hamparan luas
Rotasi tanaman bukan inang
Gunakan insektisida anjuran, dengan ambang pengendalian
- 2 ekor imago/10 rumpun pada 31-50 hst
- 2,5 % polong terserang pada 51-60 hst
Insektisida yang dianjurkan al : Actara 25 WG, Agrimec 18 EC, Matador 25 EC
9. PENGGEREK POLONG (Etiella zinckenella)
Menyerang tanaman kacang-kacangan
Larva menggerek polong sebabkan kerusakan biji
Seekor larva dapat merusak beberapa polong dan biji
Berpupa dalam tanah
PENGENDALIAN
Tanam serempak hamparan luas
Rotasi tanaman bukan inang
Pelepasan parasitoid Trichogramma sp.
Gunakan insektisida anjuran, bila mencapai AP
- 10 larva/ 10 rumpun
- Intensitas serangan polong > 2,5 %
Insektisida yang direkomendasikan al : Atabron 50 EC, Bassa 500 EC, Buldok 25 EC, Katrin 30 EC, Matador 25 EC, Metindo 80 WSC,
PENGELOLAAN MUSUH ALAMI OPT KEDELAI
MUSUH ALAMI DIGOLONGKAN :
1. Predator : pemangsa binatang lain
2. Parasitoid : Organisme yang hidupnya menumpang pada organisme lain
3. Patogen : Organisme (virus, bakteri, jamur, nematoda) yang dapat menyebabkan sakit/penyakit
MUSUH ALAMI OPT KEDELAI
PENERAPAN PENGENDALIAN OPT DENGAN MUSUH ALAMI
1. CARA AUGMENTASI
Meningkatkan jumlah musuh alami yang sudah ada di lapang dengan cara melepaskan musuh alami hasil pemeliharaan lab
- Inokulasi : Pelepasan musuh alami jumlah sedikit, dengan harapan dapat berkembang biak sendiri
- Inundasi : Pelepasan musuh alami dalam jumlah banyak, dapat menekan OPT secara cepat tanpa menharapkan musuh alami berkembang biak
2. CARA KONSERVASI
Pemeliharaan ekosistem, meningkatkan keefektifan musuh alami yang sudah ada di lapang. Dengan perbaikan bercocok tanam, penyediaan sumberdaya, melindungi musuh alami dari pestisida
PENERAPAN PHT KEDELAI
FASE TANAM
OPT yang mungkin muncul : Busuk akar, antraknose, virus. Pengendalian Tanam serempak (Beda umur tidak lebih 10 hari, tujuanmenciptakan populasi OPT serendahnya pada awal pertumbuhan) dan pemberian mulsa jerami (mencegah lalat kacang)
FASE TANAMAN MUDA (Tumbuh - 11 hst)
OPT yg mungkin muncul : lalat kacang, kumbang daun, Kutu-kutuan, Penggerek batang, kumbang kuning, ulat tanah, Penyakit tular tanah. PENGENDALIAN :Perbaikan drainase (mencegah penyakit tular tanah), Eradikasi (Tanaman terifeksi penyakit/virus, lalat kacang, antraknose), Mekanik (Pengumpulan kumbang kedelai), Penggunaan insektisida (Kumbang kedelai mencapai ambang)
FASE VEGETATIF (12 - 30 Hst)
Fase banyak ditemukan OPT baik hama maupun penyakit al : ulat grayak, ulat jengkal, kumbang daun kedelai, ulat buah, penggulung daun. Penyakit karat, layu, virus. PENGENDALIAN : Eradikasi (tanaman layu/mati terinfeksi penyakit, terinveksi virus), Cara Mekanik (Mengumpulkan kelompok telur/instar ulat, grayak, ulat jengkal, kumbang kedelai), Pemanfaatan agens hayati : SL-NPV Metarhizium sp. (menggerus 25 ulat mati instar 4-6 campur 500 lt air, semprotkan),. Penggunaan insektisida (Bila OPT mencapai ambang)
BERBUNGA DAN PEMBENTUKAN POLONG (31-50 Hst)
Hama utama yang menyerang : kumbang daun, ulat grayak, ulat jengkal, penggerek polong, pengisap polong. PENGENDALIAN Cara mekanik (mengumpulkan dan mematikan kelompok telur/hama) Pemanfaatan agens hayati : SL-NPV, Metarhizium sp, Penggunaan insektisida (Bila mencapai ambang)
FASE PERTUMBUHAN POLONG DAN BIJI (51-70 Hst)
OPT utama : Ulat grayak, penggulung daun, karat daun. Pada polong ulat buah, pengisap polong, penggerek polong, antraknose PENGENDALIAN Cara mekanik, Pemanfaatan agens Hayati : SL-NPV, Metarhizium sp, Penggunaan insektisida (Bila mencapai ambang)
PERIODE PEMASAKAN POLONG
OPT : perusak polong (ulat buah, pengisap polong, penggerek polong). Perusak daun (ulat grayak, penggulung daun, karat daun). Serangan OPT pada daun tidak mempengaruhi produksi, namun bisa menjadi sumber serangan musim berikutnya. PENGENDALIAN Pemanfaatan agens hayati SL-NPV, Metarhizium sp, Penggunaan insektisida (bila mencapai ambang pengendalian)
OPT UTAMA KEDELAI
Pemahaman jenis OPT penting dilakukan, kesalahan dalam mengenal bisa menyebabkan pengendalian tidak efektif
OPT kedelai utama yang sering ditemukan di DIY :
HAMA
1. Lalat bibit kacang, Ophiomya phaseoli
2. Penggulung daun, Lamprosema indicata
3. Kumbang daun kedelai, Phaedonia inclusa
4. Ulat grayak, Spodoptera litura
5. Ulat jengkal, Chrysodeixis chalcites
6. Penggerek polong, Etiella zinckenella
7. Kepik Hijau, Nezara viridula
8. Kepik polong, Riptortus linearis
PENYAKIT
1. Antraknose, Colletotrichum dematium
2. Karat, Phakopsora pachyrhizi
3. Busuk Rhizoctonia solani
4. Virus (SMV, SSV)
1. LALAT BIBIT KACANG (Ophiomya phaseoli)
Ukuran kecil, warna hitam mengkilat
Menyerang tanaman muda < 14 hst
Gejala serangan terlihat bercak pada keping biji (daun pertama), selanjutnya gerekan pada daun ke batang menuju pangkal akar. Tanaman layu dan mati
PENGENDALIAN :
Tanam serempak dalam hamparan luas
Rotasi tanaman bukan inang
Tanam varietas tahan Galunggung, Kerici, Tidar
Pemberian mulsa jerami rapat
Gunakan insektisida anjuran jika mencapai ambang pengendalian
- 2 ekor imagi/30 rumpun pada umur 6 hst
- Intensitas serangan > 2,5 % pada umur 7-8 hst
Insektisida yang dianjurkan al : Decis 2,5 EC, Lannate 25 WP, Dursban 20 EC, lebaycid 500 EC
2. PENGGULUNG DAUN (Lamprosema indicate)
Ulat kecil transparan kekuningan
Merusak dalam gulungan daun yang direkatkan satu sama lain
Umum merusak pada umur 3 - 4 mst
Serangan berat seluruh daun digulung, dari jauh kelihatan putih
PENGENDALIAN
Tanam serempak hamparan luas
Rotasi tanaman bukan inang
Pemantauan secara rutin
Gunakan insektisida anjuran jika mencapai ambang pengendalian:
- 30 ulat/10 rumpun atau intensitas serangan > 2,5 % pada tanaman 11-30 hst
- 30 ulat/10 rumpun atai intensitas serangan > 12,5 % pada tanaman 30-70 hst
Insektisida yang dinajurkan al. Bassa 50 EC, Buldok 25 EC, Larvin 75 WP, Matador 25 EC, Spontan 400 SL, Fastac 15 EC
3. KUMBANG DAUN (Phaedonia inclusa)
Biasa disebut wereng kedelai
Dewasa aktif pada pagi dan sore hari
Berpupa dalam tanah
Merusak tanaman muda sampai panen, pada pucuk daun, bunga dan polong
PENGENDALIAN :
Tanam serempak hamparan luas
Mengumpulkan dan memusnahkan larva dan imago pada pagi hari
Penggunaan insektisida anjuran, dengan ambang pengendalian (1 ekor/10 tanaman, Intensitas serangan daun atau polong > 2,5 % dan ditemukan populasi)
Insektisida anjuran al. Decis 2,5 EC, Hopcin, 50 EC, Larvin 75 WP, Sumithion 50 EC, Elsan, 60 EC
4. ULAT GRAYAK (Spodoptera litura)
Ulat muda kehijaun, yang dewasa kecoklatan
Aktif malam hari, siang hari bersembunyi
Berpupa di dalam tanah
Menyerang daun dan polong muda
PENGENDALIAN :
Tanam serempak dalam hamparan luas
Pengumpulan dan pemusnahan kelompok telur dan ulat instar muda
Aplikasi agens hayati NPV
Gunakan insektisida anjuran jika mencapai ambang pengendalian:
- 10 larva instar 3/10 rpn atau 25 % kerusakan daun pada 11-30 hst
- 15 larva instar 3/10 rpn atau 12,5 % kerusakan daun pada 31-50 hst
- 25 larva instar 3/10 rpn atau 12,5 % kerusakan daun pada 51-60 hst
Insektisida yang dianjurkan al : Actara 25 WG, Curacron 500 EC, Lannate 25 WP, Matador 25 CS
5. ULAT JENGKAL
Hama polifag, menyerang tanaman kacang- kacangan
Ulat hijau, kepala kecil, mempunyai 3 kaki.
Bergerak seperti jari tangan menjengkal.
Menyerang daun, berlobang. Serangan berat daun gundul
PENGENDALIAN :
Tanam serempak dalam hamparan luas
Pengumpulan dan pemusnahan larva
Aplikasi agens hayati NPV
Penggunaan insektisida anjuran bila mencapai ambang pengendalian
- 30 larva instar 3/10 rpn pada 31-50 hst
- 50 larva instar 3/10 rpn pada 51-70 hst
- 25 % keruakan daun pada umur 11-30 hst
- 12,5 5 kerusakan daun pada umur 31-60 hst
Insektisida anjuran al : Curacron 500 EC, Dursban 25 EC, Lannate 25 WP
6. KEPIK HIJAU
Mudah dikenali, warna hijau
Menyerang banyak tanaman
Merusak polong dan biji dengan menusuk kulit polong dan biji, kemudian mengisap cairan polong
Kerusakan polong tergantung oleh umur biji atau polong yang diserang
PENGENDALIAN :
Tanam serempak dalam hamparan luas
Rotasi tanaman bukan inang
Dengan insektisida anjuran bila telah mencapai ambang pengendalian :
- 2 ekor imago/10 rumpun pada 31-50 hst
- 2,5 % polong terserang pada 51- 60 hst
Insektisida anjuran al : Atabron 50 EC, Dursban 20 EC, Larvin 75 WP, Matador 25 EC, Fastac 15 EC
7. ULAT PEMAKAN POLONG
Mempunyai banyak inang
Kerusakan pada daun sulit dibedakan dengan perusak daun lainnya
Kerusakan pada polong berupa lubang pada kulit polong
PENGENDALIAN
Tanam serempak hamparan luas
Pergiliran tanaman
Pengumpulan dan pemusnahan larva instar 4 - 6 hst
Pelepasan parasitoid Trichogramma sp.
Penggunaan insektisida anjuran, bila mencapai AP
- 50 ekor larva instar 1/10 tan pada 11-30 hst
- 15 ekor larva instar 2/10 tan, 10 ekor larva instar3/10 tan pada 31-70 hst
- Intensitas serangan polong > 2,5 %
Insektisida anjuran al : Fenval 200 EC, Poksindo 200 EC, Matador 25 CS
8. KEPIK POLONG
Menyerang banyak tanaman inang
Warna coklat dengan garis kuning sisi tubuh
Serangan pada polong muda jadi kempis tidak berisi, pada polong tua biji jadi keriput dan bercak hitam
PENGENDALIAN
Tanam serempak hamparan luas
Rotasi tanaman bukan inang
Gunakan insektisida anjuran, dengan ambang pengendalian
- 2 ekor imago/10 rumpun pada 31-50 hst
- 2,5 % polong terserang pada 51-60 hst
Insektisida yang dianjurkan al : Actara 25 WG, Agrimec 18 EC, Matador 25 EC
9. PENGGEREK POLONG (Etiella zinckenella)
Menyerang tanaman kacang-kacangan
Larva menggerek polong sebabkan kerusakan biji
Seekor larva dapat merusak beberapa polong dan biji
Berpupa dalam tanah
PENGENDALIAN
Tanam serempak hamparan luas
Rotasi tanaman bukan inang
Pelepasan parasitoid Trichogramma sp.
Gunakan insektisida anjuran, bila mencapai AP
- 10 larva/ 10 rumpun
- Intensitas serangan polong > 2,5 %
Insektisida yang direkomendasikan al : Atabron 50 EC, Bassa 500 EC, Buldok 25 EC, Katrin 30 EC, Matador 25 EC, Metindo 80 WSC,
PENGELOLAAN MUSUH ALAMI OPT KEDELAI
MUSUH ALAMI DIGOLONGKAN :
1. Predator : pemangsa binatang lain
2. Parasitoid : Organisme yang hidupnya menumpang pada organisme lain
3. Patogen : Organisme (virus, bakteri, jamur, nematoda) yang dapat menyebabkan sakit/penyakit
MUSUH ALAMI OPT KEDELAI
PENERAPAN PENGENDALIAN OPT DENGAN MUSUH ALAMI
1. CARA AUGMENTASI
Meningkatkan jumlah musuh alami yang sudah ada di lapang dengan cara melepaskan musuh alami hasil pemeliharaan lab
- Inokulasi : Pelepasan musuh alami jumlah sedikit, dengan harapan dapat berkembang biak sendiri
- Inundasi : Pelepasan musuh alami dalam jumlah banyak, dapat menekan OPT secara cepat tanpa menharapkan musuh alami berkembang biak
2. CARA KONSERVASI
Pemeliharaan ekosistem, meningkatkan keefektifan musuh alami yang sudah ada di lapang. Dengan perbaikan bercocok tanam, penyediaan sumberdaya, melindungi musuh alami dari pestisida
0 Response to "OPT KEDELAI"
Post a Comment