Setelah Perang Dunia ke -2, Lada Indonesia termasuk penghasil lada terbesar dunia, saat ini produksinya tersaingi oleh Vietnam yang hampir 2 kalinya. Produktivitas tanaman yang rendah dan produksi yang rendah memicu penurunan lada ini ditambah hadirnya penyakit penyakit yang sekarang menjadi penyebab utama hamper di semua kebun lada di Indonesia . Pemahaman tentang pupuk organik di kalangan petani lada yang belum popular ditambah pola budidaya dengan teknologi organik yang masih perlu dilakukan pendampingan.
HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN LADA
Intensitas penyakit Busuk Pangkal Batang Lada ( BPBL ) yang disebabkan jamur pathogen Phytophthora capsici bertambah seiring dengan perubahan cuaca yang ekstrem, yang sering terjadi beberapa waktu ini. Dari hasil penelitian serangan BPBL ini berkembang pada lingkungan gulma yang banyak dibanding dengan gulma sedikit.
Pada tanaman lada dikenal dua penyakit utama yang menyebabkan layu diantaranya layu cepat dan layu lambat. Namun, justru penyakit layu cepat atau yang dikenal BPBL ini yang lebih banyak merusak tanaman lada. Penyakit Busuk Pangkal Batang Lada ini disebabkan oleh jamur patogen Phytophthora capsici. Kadang, petani seringkali terkecoh dan sulit membedakan gejala antara penyakit layu lambat dengan layu cepat tersebut. Padahal identifikasi gejala ini merupakan bagian penting dalam menentukan penyakit yang menyerang tanaman lada. Dan hal ini sangat mempengaruhi bagaimana cara dan strategi pengendaliannya. Gejala layu akibat serangan patogen busuk pangkal batang biasanya nampak seperti tanaman kekeringan, sedangkan akibat penyakit kuning, ditunjukkan dengan daun menggantung kaku dan makin lama makin mengarah ke batang tanaman.
Pencegahan yang sebaiknya dilakukan adalah dengan kebersihan kebun dan pemangkasan tanaman naungan agar sinar matahari dapat masuk dan menghambat perkembangan jamur penyebab BPBL.
Intensitas penyakit Busuk Pangkal Batang Lada ( BPBL ) yang disebabkan jamur pathogen Phytophthora capsici bertambah seiring dengan perubahan cuaca yang ekstrem, yang sering terjadi beberapa waktu ini. Dari hasil penelitian serangan BPBL ini berkembang pada lingkungan gulma yang banyak dibanding dengan gulma sedikit.
Pada tanaman lada dikenal dua penyakit utama yang menyebabkan layu
diantaranya layu cepat dan layu lambat. Namun, justru penyakit layu
cepat atau yang dikenal BPBL ini yang lebih banyak merusak tanaman lada.
Penyakit Busuk Pangkal Batang Lada ini disebabkan oleh jamur patogen
Phytophthora capsici. Kadang, petani seringkali terkecoh dan sulit
membedakan gejala antara penyakit layu lambat dengan layu cepat
tersebut. Padahal identifikasi gejala ini merupakan bagian penting dalam
menentukan penyakit yang menyerang tanaman lada. Dan hal ini sangat
mempengaruhi bagaimana cara dan strategi pengendaliannya. Gejala layu
akibat serangan patogen busuk pangkal batang biasanya nampak seperti
tanaman kekeringan, sedangkan akibat penyakit kuning, ditunjukkan dengan
daun menggantung kaku dan makin lama makin mengarah ke batang tanaman.
Pencegahan
yang sebaiknya dilakukan adalah dengan kebersihan kebun dan pemangkasan
tanaman naungan agar sinar matahari dapat masuk dan menghambat
perkembangan jamur penyebab BPBL.
Pestisida organik yang ramah lingkungan dan saat ini masih yang terbaik di Indonesia adalah dengan aplikasi GLIO, untuk pencegahan pemakaian 1 kotak GLIO untuk 40 – 50 batang namun bila untuk pengobatan untuk 2- 30 batang dengan interval yang agak rapat.
Pestisida
organik yang mengarah pada fungisida organik ini adalah produk andalah
dari PT NATURAL NUSANTARA yang sudah mendapatkan sertifikasi nasional.
Dan fungisida organik ini dapat mengatasi JAP pada karet, busuk buah
pada tanaman kakao dan lainnya.
NFORMASI DAN KONSULTASI
082366277131 AS
0 Response to "MENGAPA PANGKAL TANAMAN LADA BUSUK"
Post a Comment